Sabtu, 23 Oktober 2010

Komunikasi dalam majemen

Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan. berdasarkan hasil penelitian Swansburg (1990), bahwa lebih dari 80% waktu yang di pergunakan manajer untuk berkomunikasi, 11% untuk membaca, 9% untuk menulis.

Karena terlalu banyak waktu yang digunakan oleh manajer adalah untuk berkomunikasi : mendengar, berbicara -> manajer harus punya keterampilan komunikasi interpersonal yang baik.

Manajer berkomunikasi dengan staf, pasien, bawahan setiap hari.

A. Definisi Komunikasi
  1. suatu pertukaran pikiran, perasaan, pendapat,dan memberikan nasehat dimana terjadi antara dua orang atau lebih yang saling bekerjasama (Tappen, 1995).
  2. suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima.
B. Proses Komunikasi
Setiap komunikasi harus ada pengirim pesan, pesan dan penerima pesan. Pada proses ini melibatkan lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal (nilai-nilai, kepercayaan, tempramen dan tingkat stress), lingkungan eksternal (cuaca, suhu, faktor kekuasaan dan waktu)

Faktor internal, Faktor Eksternal -> Komunikator

Tertulis, Verbal, Non-Verbal -> Pesan

Faktor internal, Faktor Eksternal -> Komunikan

C. Prinsip Komunikasi Manajer Keperawatan
  1. Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman tentang siapa yang akan terkena dampak dari pengambikan keputusan yang telah dibuat
  2. Komunikasi harus jelas, sederhana, dan tepat. Nursalam (2001) mengemukakan prinsip komunikasi seorang perawat profesional adalah CARE: complete, Acurate, Rapid, English.
artinya -> setiap melakukan prinsip komunikasi (lisan/tulisan) dengan teman sejawat atau profesi kesehatan lain harus memenuhi ketiga unsur diatas. Profil perawatt masa depan yang terpenting adalah mampu berbicara dan menulis bahasa asing, minimal bahasa inggris.


3. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasi dapat diterima secara akurat,
salah satu cara ->bertanya/mengulangi pesan yang telah disampaikan.
4. Menjadi pendengar yang baik, menerima semua informasi yang disampaikan orang lain,
dan menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.

D. Model Komunikasi
  1. komunikasi tertulis digunakan untuk mencapai kebutuhan setiap individu/staf, mengkomunikasikan pelaksanaan pengelolaan. Menurut Asosiasi Pendidikan Kesehatan Amerika (1988) komunikasi tertulis dalam suatu organisasi meliputi:
  • mengetahui apa yang ingin disampaikan sebelum menulis
  • gunakan kata aktif
  • tulis kata sederhana, familiar, spesifik, dan nyata
  • atur isi tulisan secara sistematis
  • jelas
2. komunikasi secara langsung/ verbal
  • manajer selalu mengadakan komunikasi verbal kepada atasan dan bawahan baik secara formal maupun non-formal.
  • tujuan -> assertiveness. perilaku asertif adalah sesuatu cara komunikasi yang memberikan kesempatan individu untuk mengekspresikan perasaannya secara langsung, jujur dan cara yang sesuai tanpa menyinggung perasaan orang lain yang diajak komunikasi
  • Hal yang harus d hindari -> agresif, pasif
3. Komunikasi Non Verbal
  • komunikasi dengan menggunakan ekspresi wajah, gerak tubuh, dan sikap tubuh (body language)
  • komunikasi non verbal mengendung arti yang lebih signifikan dibanding dengan komunikasi verbal -> komunikasi nonverbal meliputi komponen emosi terhadap pesan yang diterima atau disampaikan, tetapi akan menjadi sesuatu yang membahayakan jika komunikasi nonverbal diartikan salah tanpa adanya penjelasan secara verbal
  • hal-hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi non verbal: lingkungan (sbg tmpat dimana komunikasi dilaksanakan); penampilan (sesuatu yang menarik); kontak mata (memberikan makna kesediaan seseorang untuk berkomunikasi); postur tubuh (gesture bobot suatu pesan bisa ditunjukan dengan menunjukan telunjuknya, berdiri dan duduk); ekspresi wajah(komunikasi yang efektif memerlukan suatu respon wajah yang setuju terhadap pesan yang disampaikan)
4. komunikasi via telepon
  • dengan kemudahan sarana komunikasi memungkinkan manajer dapat merespon perkembangan dan masalah dalam organisasi
  • manajer dan staff harus bekerja etika bertelepon, serta menghargai setiap menjawab telepon.
E. Aplikasi Komunikasi dalam Asuhan keperawatan
  1. Saat Timbang Terima (operan): diperlakukan komunikasi yang jelas tentang kebutuhan klien, intervensi apa yang sudah dilakukan dan yang belum, serta respon pasien; perawat melakukan timbang terima dengan berjalan bersama dengan perawat lainnya dan menyampaikan kondisi pasien secara akurat di dekat pasien
  2. Interview / Anamnesa:suatu komunikasi dengan tujuan tertentu untuk memperoleh data tentang keadaan pasien dan melaksanakan tindakan yang akurat; tindakan yang selalu dilakukan perawat kepada pasien pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan.
prinsip yang perlu diterapkan perawat dalam komunikasi ini adalah : 1) hindari komunikasi terlalu formal atau tidak tepat. ciptakan suasana yang hangat, kekeluargaan. 2) hindari interupsi / gangguan yang timbul akibat lingkungan yang gaduh. 3) hindari respon dengan kata hanya "ya" dan "tidak" mengakibatkan komunikasi tidak berjalan dengan baik, perawat kelihatan kurang tertarik dangn topik yang dibicarakan dan enggan untuk berkomunikasi.4) jangan memonopoli pembicaraan. 5) hindari hambatan personal. jika sebelum komunikasi perawat menunjukan rasa tidak senang kepada pasien, maka akan berdampak dapa hasil komunikasi.

3. Komunikasi melalui komputer: a) komputer merupakan alat komunikasi cepat dan akurat pada manajemen keperawatan saat ini. b) penulisan data-data pasien dalam komputer akan mempermudah perawat lain dalam mengidentifikasi masalah pasien dan memberikan intervensi yang tepat. c) melalui komputer, informasi-informasi terbaru cepat didapatkan menggunakan internet apabila perawat mengalami kesulitan dalam menangani masalah pasien.

4. komunikasi tentang kerahasiaan
perawat sering dihadapkan pada suatu dilema dalam menyimpan rahasia pasien, disatu sisi perawat membutukan informasi dengan menghubungkan dengan apa yang dikatakan pasien dengan orang lain, di lain pihak perawat harus memegang janji untuk tidak menyampaikan rahasia pasien kepada orang lain.

5. komunikasi melalui sentuhan
a) merupakan metode dalam mendekatkan hubungan antara pasien dengan perawat. b) sentuhan yang diberikan dapat sebagian terapi / tindakan mandiri perawat untuk mengatasi masalah pasien.

6. Dokumentasi sebagai alat komunikasi

a) dokumentasi adalah alat yang digunakan dalam komunikasi keperawatan untuk menvalidasi asuhan keperawatan, sarana komunikasi antar tim kesehatan lain dan dokumen paten dalam pemberian asuhan keperawatan.
b) manfaat komunikasi dalam pendokumensasian adalah: 1) dapat digunakan ulang untuk keperluan yang bermanfaat. 2) mengkomunikasikan kepada perawat dan tenaga kesehatan lain tentang apa yang sudah dan akan dilakukan kepada pasien.

Pustaka : Kuntoro, Agus.2010.Manajemen Keperawatan.Yogyakarta.Nuha Medika.