Selasa, 01 Mei 2012

Jangan Anggap Remeh Karang Gigi

BAGI sebagian masyarakat awam, banyak yang menganggap bahwa serangan jantung selalu dihubungkan dengan kolesterol. Bila kadar kolesterol dalam darah tinggi, ada risiko penyumbatan pada pembuluh darah jantung maupun otak. Namun sebenarnya bukan hanya hal tersebut di atas yang dapat memicu serangan jantung. Kesehatan gigi juga dapat berdampak pada kesehatan organ tubuh yang lain, salah satunya jantung. Gigi yang rusak dan berlubang dapat memicu terjadinya penyakit jantung (Janket SJ,Baird  AE.Meta-analysisofperiodontal disease and risk of coronary heart disease and stroke. 2003 May; 95 (5):559-569).

Penerapan kesehatan gigi yang sebaiknya dilakukan misalnya saja membersihkan karang gigi ke dokter gigi, bukan hanya  berdampak positif pada kesehatan gigi, tetapi juga dapat mengurangi risiko terkenanya serangan jantung. Drg. Imelda  S.Hartono, dokter gigi full time RS Telogorejo Semarang, menerangkan bahwa karang gigi adalah lapisan plak yang mengeras, timbulnya bisa berasal dari sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan sempurna pada saat penyikatan gigi. Plak tersebut kemudian mengendap dan berakumulasi lama-lama mengeras dan menjadi karang gigi.

Warna karang gigi sendiri ada tiga macam, yang masih tipis berwarna putih dan kuning, jika terlalu lama didiamkan akan berubah warna menjadi kehijauan, dan apabila karang gigi  tidak segera dibersihkan, maka lama kelamaan  warnanya akan berubah warna menjadi hitam. Pada beberapa orang, dalam air liurnya, banyak yang mengandung zat kapur sehingga proses terbentuknya karang gigi akan lebih cepat. ” Selain itu, menurut letaknya juga ada 2 jenis yaitu karang  gigi supragingiva yaitu karang gigi yang berada pada permukaan gigi, dan karang gigi subgingiva yaitu yang letaknya berada di dalam gingiva,” ujarnya.

Tindakan membersihkan karang gigi akan mengurangi pertumbuhan plak bakteri yang dapat menyebabkan inflamasi dan memicu  penyakit jantung. Dan seandainya lapisan tersebut didiamkan dalam jangka waktu yang lama, bakteri-bakteri tersebut biasanya akan mengakibatkan gigi-gigi  menjadi rusak dan berlubang .

Aliran Darah

”Kuman yang terdapat pada gigi yang rusak akhirnya ikut aliran darah, kemudian memicu penyakit jantung,” terangnya.

Selain itu, menurut drg. Imelda S.Hartono, penyakit lain yang mungkin timbul jika tidak dibersihkannya karang gigi  misalnya saja seperti radang gusi (gingivitis), penyakit jaringan penyangga gigi (periodontitis) gigi goyang yang kemudian  akan lepas tanpa sepengetahuan pasien, padahal keadaan giginya masih baik.

” Dan pada penyakit-penyakit sistemik tertentu seperti penyakit diabetes akan memperparah keadaan yang sudah ada, sehingga untuk pencegahannya sebaiknya karang  gigi harus segera dibersihkan secara rutin setiap 6 bulan sekali. Cara pembersihannya dapat dilakukan di praktek dokter gigi  karena harus menggunakan alat khusus berupa scaller ultrasonic, yang khusus untuk membersihkan karang gigi, cara kerja  alatnya berupa getaran,” terangnya.

Saat ini, masyarakat umumnya menganut sistem simtomatik yaitu hanya mengunjungi dokter gigi apabila sudah merasakan  adanya kerusakan. Hal ini terjadi karena kesehatan gigi bukan menjadi prioritas utama. ”Setelah di-scalling sebaiknya dilanjutkan dengan perawatan di rumah, yaitu dengan cara menyikat teratur setelah makan dan sebelum tidur. Dan setiap kali menyikat, sebaiknya seluruh permukaan gigi harus dibersihkan sempurna agar karang gigi tidak mudah terbentuk  kembali,” tambahnya.

Bagaimanapun, tentunya lebih baik mencegah dari pada mengobati. Biasakan rajin mengontrol kesehatan gigi dan keluarga  secara berkala. Jangan menunggu ada keluhan yang rusak berat baru mencari dokter gigi. Gigi yang rusak merupakan awal jalan masuk kuman ke organ tubuh. Untuk informasi lebih lanjut Anda bisa menghubungi klinik gigi RS Telogorejo  Semarang (024) 8448448 Ext. 6205, 6300, 6319 atau Hotline Service RS Telogorejo 0816666340. (Dela)

0 komentar:

Posting Komentar